Halaman MA Sultan Agung,
Senin, 16 September 2013
Ditengah upacara
bendera yang semestinya hikmat mendengarkan amanat pembina upacara, sekonyong-konyong
peserta upacara lari berhamburan meningggalkan barisannya gara-gara penjual sosis
yang dagangannya terbakar. Siswa – siswipun pontang – panting cari air untuk
memadamkan api yang semakin membesar. Kebetulan lokasi kebakaran tersebut juga
dekat dengan parkir motor Guru, alhasil guru – gurupun tunggang langgang
menyelamatkan motor mereka agar tidak ikut terbakar, mengingat dekatnya jarak
motor mereka dengan penjual siomay.
Kebakaran tersebut
berasal dari tabung gas penjual sosis yang bocor sehingga langsung menyambar
alas barang dagangan diatasnya yang terbuat dari gabus/stereofom. Api pun cepat
menjalar dan dalam hitungan detik kobarannya sulit untuk dipadamkan. ‘Namun
alhamdulillah berkat bantuan dan usaha keras seluruh warga sekolah dalam
memadamkankan api, api pun dapat dipadamkan’, kata Fadli salah satu warga
sekolah.
Kerugian ditaksir mencapai ratusan ribu
rupiah, ‘kompor saya hancur, dan barang dagangan saya ludes’, ujar Pak Karno
penjual Sosis. Kebakaran tersebut menyisakan trauma mendalam bagi penjual
siomay, niat dari rumah mengais rezeki untuk menghidupi keluarganya ternyata
berujung pada bencana.