Sunday, 15 September 2013

UPACARA BUBAR TANPA PENGHORMATAN


Halaman MA Sultan Agung, 
Senin, 16 September 2013

Ditengah upacara bendera yang semestinya hikmat mendengarkan amanat pembina upacara, sekonyong-konyong peserta upacara lari berhamburan meningggalkan barisannya gara-gara penjual sosis yang dagangannya terbakar. Siswa – siswipun pontang – panting cari air untuk memadamkan api yang semakin membesar. Kebetulan lokasi kebakaran tersebut juga dekat dengan parkir motor Guru, alhasil guru – gurupun tunggang langgang menyelamatkan motor mereka agar tidak ikut terbakar, mengingat dekatnya jarak motor mereka dengan penjual siomay.


Kebakaran tersebut berasal dari tabung gas penjual sosis yang bocor sehingga langsung menyambar alas barang dagangan diatasnya yang terbuat dari gabus/stereofom. Api pun cepat menjalar dan dalam hitungan detik kobarannya sulit untuk dipadamkan. ‘Namun alhamdulillah berkat bantuan dan usaha keras seluruh warga sekolah dalam memadamkankan api, api pun dapat dipadamkan’, kata Fadli salah satu warga sekolah.

Kerugian ditaksir mencapai ratusan ribu rupiah, ‘kompor saya hancur, dan barang dagangan saya ludes’, ujar Pak Karno penjual Sosis. Kebakaran tersebut menyisakan trauma mendalam bagi penjual siomay, niat dari rumah mengais rezeki untuk menghidupi keluarganya ternyata berujung pada bencana.


Tuesday, 3 September 2013

SISWA MA SULTAN AGUNG IKRAR NKRI HARGA MATI






Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan harga mati bagi seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai merauke. Pernyataan itu disampaikan Danramil 09 Sukolilo Kapten Sutiyono dalam pembukaan Penerimaan anggota Saka Wira Kartika dan Pelantikan Bantara di Bumi Perkemahan Wonosoco Undaan Kudus, Jum’at 30 Agustus 2013.

Penerimaan anggota Saka Wira Kartika dan Pelantikan Bantara ini merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh MA Sultan Agung untuk membekali siswa – siswinya tentang nasionalisme dan kebangsaan.”kata Ahmad Darmaji selaku Pembina Pramuka MA Sultan Agung”.
Dalam sambutannya Danramil Sutiyono mengatakan sangat prihatin dengan kondisi pemuda – pemudi saat ini khususnya para pelajar yang tidak mengenal negaranya sendiri, akibatnya mereka mudah terpengaruh serta tidak tahu sejarah bagaimana negara Indonesia ini terbentuk.
Lebih lanjut, anggota kami akan membimbing siswa – siswi MA Sultan Agung selama tiga hari dalam kegiatan kemah ini. Yang diharapkan nantinya siswa – siswi MA Sultan Agung ini bangkit rasa nasionalismenya dan menularkan virus kebangsaan kepada teman – temannya.

“Kegiatan ini sangat menarik dan menantang bagi kami, karena akan dibimbing langsung oleh pak tentara (koramil) yang gagah dan berani dalam menegakkan NKRI dengan harga mati,” papar Kartika Aprilia salah satu siswi MA Sultan Agung Sukolilo.

msa.masula

pelantikan bantara

pelantikan bantara
masula n pak koramil